Mengapa Orang Yahudi begitu Cerdas? (Dr. Stephen Carr Leon)

Semenjak saya menghabiskan waktu sekitar 3 tahun di Israel untuk belajar di beberapa rumah sakit di sana, saya jadi berpikir untuk membuat tesis/penelitian tentang “Mengapa Orang Yahudi itu Pandai?” Tidak bisa disangkal memang bahwa orang Yahudi lebih maju dalam semua aspek kehidupan seperti permesinan, musik, ilmu pengetahuan dan paling jelas, dalam bidang bisnis dimana hampir 70% dari perdagangan/bisnis dunia dipegang oleh orang Yahudi seperti kosmetik, fashion, makanan, persenjataan, hotel dan industri perfilman (Holywood dan sebagainya).

Selama tahun kedua, pada Desember 1980, dan saya harus kembali ke California, ide ini muncul dalam diri saya dan saya heran mengapa Allah memberikan karunia/kemampuan ini kepada mereka? Apakah ini kebetulan ataukah ini buatan manusia yang bisa diproduksi seperti barang-barang dari pabrik. Tesis saya memerlukan waktu 8 tahun untuk mengumpulkan semua informasi seakurat mungkin, seperti jumlah bahan makanan, budaya, agama, persiapan awal kehamilan dan sebagainya, dan saya akan membandingkannya dengan ras lain.

Mari mulai dengan persiapan awal kehamilan. Di Israel, hal pertama yang saya catat ialah bahwa ibu hamil akan selalu bernyanyi dan memainkan piano dan akan selalu mencoba menjawab soal matematika bersama dengan sang suami, dan saya sangat terkejut melihat bahwa ibu hamil selalu membawa buku matematika dan suatu kali ketika saya menolong seorang dari mereka untuk memecahkan beberapa soal, saya bertanya kepadanya, “apakah ini untuk anak dalam kandunganmu?” Dia menjawab “ya untuk melatih anak selagi dalam kandungan supaya dia menjadi jenius ke depannya.” Dia akan menjawab soal tanpa berhenti sampai anaknya lahir.

Hal lain yang saya catat, ialah tentang makanan, dia suka makan almond dan bij-bijian dengan susu, untuk makan siang dia akan memakan rti dan ikan tanpa kepala, salad dicampur dengan almond dan kacang-kacangan lain. Merek percaya ikan baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan buruk untuk otak. Dan juga sepertinya budaya orang Yahudi bagi ibu-ibu hamil ialah mengonsumsi minyak ikan cod.

Saat saya diundang untuk makan malam, saya selalu mencatat bahwa mereka suka makan ikan (daging dan potongan) dan tidak ada daging. Menurut kepercayaan mereka, ikan dan daging bersama-sama tidak akan memberi keuntungan bagi tubuh kita. Salad dan kacang-kacangan merupakan keharusan, khususnya almond.

Mereka selalu makan buah-buahan sebelum makanan utama. Kepercayaan mereka jika Anda makan makanan utama dulu (seperti roti atau nasi) kemudian buah-buahan, itu akan membuat kita mengantuk dan sulit untuk memahami pelajaran yang kita pelajari di sekolah.

Di Israel, merokok merupakan hal yang tabu, jika Anda seorang tamu, jangan merokok di rumah mereka, mereka akan dengan sopan meminta Anda untuk merokok di luar. Berdasarkan ilmuwan di Universitas israel, ikotin akan menghancurkan sel utama dalam otak kita dan akan berdampak pada gen dan DNA, menghasilkan generasi yang tolol atau rusak otaknya. Jadi, semua perokok, tolong catat hal ini (ironisnya, produsen rokok terbesar ialah … Anda tahu siapa … Tebaklah sendiri).

Jumlah bahan makanan untuk anak selalu di bawah tuntunan orang tua, pertama buah dengan almond, diikuti dengan minyak ikan cod. Dalam penilaian saya, anak Yahudi, hampir semua mereka mengetahui 3 bahasa, yakni Ibrani, Aarab dan Inggris, sejak kanak-kanak mereka dilatih memainkan piano dan biola, ini merupakan keharusan.

Sama dengan itu, juga dipercayai bahwa praktik ini akan mengembangkan IQ anak dan akan membuat mereka jenius. Dan berdasarkan ilmuwan Yahudi, gelombang musik akan merangsang otak dan itu mengapa banyak orang jenius di antara orang Yahudi.

Sejak kelas 1 sampai 6, mereka akan diajarkan matematika bisnis dan pelajaran sains akan menjadi kesukaan pertama mereka. Sebagai bandingan, saya bisa melihat anak-anak di California, IQ mereka sekitar 6 tahun di belakang. Dan anak-anak yahudi juga terlibat dalam dunia atletik seperti panahan, menembak dan berlari. Menurut ereka, dipercaya bahwa panahan dan menembak akan membuat otak leboh fokus dalam hal keputusan dan ketepatan.

Di sekolah tinggi, siswa-siswa lebih cenderung mempelajari sains, mereka akan menghasilkan produk-produk, membuat semua bentuk proyek, meski beberapa terlihat sangat lucu dan tidak berguna, tetapi semua perhatian diberikan dengan serius, khususnya jika itu alat perang, obat, atau permesinan, idenya akan diperkenalkan dalam institut yang lebih tinggi di politeknik atau universitas.

Fakultas bisnis diberikan preferensi lebih, di tahun terakhir universitas, para siswa bisnis akan diberikan proyek dan secara praktis mereka hanya akan bisa lulus jika kelompok mereka (sekitar 10 orang di dalam sebuah kelompok) bisa membuat keuntungan sekitar US $ 1juta.

Jangan terkejut, ini adalah kenyataan dan itu mengapa separuh bisnis dunia dikuasai orang Yahudi, yang merancang Levis paling akhir, yang dirancang di Universitas Israel oleh staf bisnis dan fashion. Pernahkan Anda melihat bagaimana mereka berdoa? Mereka selalu menggoyangkan kepala mereka, karena mereka percaya timdakan ini akan merangsang dan memberikan lebih banyak oksigen kepada otak, hal yang sama dengan Islam dimana Anda harus menempelkan kepala Anda ke lantai. Lihatlah orang-orang Jepang, mereka selalu membungkukkan kepala mereka sebagai budaya mereka, banyak dari mereka orang yang pandai. Mereka menyukai sushi (ikan segar), bukankah ini kebetulan?

Di New York, pusat perdagangan/komersial untuk orang Yahudi bermarkas di New York, melayani hanya untuk otang Yahudi saja, jika mereka punya ide yang menguntungkan, dewan mereka akan memberikan pinjaman bebas bunga dan meyakinkan kesusksesan bisnisnya. Dalam hal ini, Starbucks, komputer Dell, Coca Cola, DKNY, Oracle, Levis, Dunkin Donut, film-film Hollywood dan ratusan bisnis lainnya ada di bawah sponsorship mereka. Lulusan Yahudi dari fakultas pengobatan di New York didorong untuk didaftarkan mereka dan diijinkan untuk praktik pribadi dengan pinjaman bebas bunga. Sekarang saya tahu mengapa hampir semua rumah sakit di New York dan California selalu kekurangan dokter spesialis.

Merokok akan membawa kepada generasi yang tolol. Selama kunjungan saya di Singapura tahun 2005, mengejutkan saya bahwa perokok dianggap sebagai orang terbuang dan harga sebungkus rokok sekitar US $ 7 (sekitar 70ribu rupiah), seperti di Israel, itu adalah hal yang tabu dan bentuk pemerintahan mereka sama dengan Israel. Dan ini alasan mengapa banyak dari universitas mereka memiliki standar tinggi, bahkan meski Singapore hanya sebesar Manhattan. Lihatlah Indonesia, dimanapun orang-orang merokok, dan harga sebungkus rokok sangat murah, sekitar US $ 70 sen (sekitar 6ribu rupiah), dan hasilnya dengan jutaan orang, Anda dapat menghitung jumlah universitas, produk apa yang mereka hasilkan yang bisa dibanggakan, teknologi … tidak pernah … bisakah mereka berbicara selain bahasa mereka? Mengapa sulit bagi mereka untuk menguasai bahasa Inggris contohnya, semua ini karena erokok, pikirkan ini bagi diri Anda!

Dalam tesis saya, saya tidak menyentuh soal agama atau ras, mengapa orang Yahudi begitu arogan sehingga mereka ditolak sejak jaman Firaun sampai Hitler. Bagi saya ini tentang politik dan pertahanan. Garis bawahnya ialah, bisakah kita menghasilkan generasi pandai seperti orang Yahudi. Jawabannya bisa dalam bentuk penegasan bahwa perlu perubahan dalam kebiasaan kita sehari-hari soal makan, pengasuhan dan saya menebak dalam 3 generasi ke depan, itu bisa dicapai. Ini bisa saya amati daam cucu saya, contohnya saat berusia 9 tahun, dia bisa menulis esai 5 halaman tentang “Mengapa saya menyukai tomat.” Semoga semua kita ada dalam damai dan sukses dalam menghasilkan generasi masa depan yang jenius untuk kebaikan umat manusia, tidak peduli siapapun Anda.

0 comments:

Hello !

Welcome!


Details



Total Pageviews

Translate

Super Kawaii Cute Cat Kaoani
Posted by : Hideko Jan 5, 2012

Semenjak saya menghabiskan waktu sekitar 3 tahun di Israel untuk belajar di beberapa rumah sakit di sana, saya jadi berpikir untuk membuat tesis/penelitian tentang “Mengapa Orang Yahudi itu Pandai?” Tidak bisa disangkal memang bahwa orang Yahudi lebih maju dalam semua aspek kehidupan seperti permesinan, musik, ilmu pengetahuan dan paling jelas, dalam bidang bisnis dimana hampir 70% dari perdagangan/bisnis dunia dipegang oleh orang Yahudi seperti kosmetik, fashion, makanan, persenjataan, hotel dan industri perfilman (Holywood dan sebagainya).

Selama tahun kedua, pada Desember 1980, dan saya harus kembali ke California, ide ini muncul dalam diri saya dan saya heran mengapa Allah memberikan karunia/kemampuan ini kepada mereka? Apakah ini kebetulan ataukah ini buatan manusia yang bisa diproduksi seperti barang-barang dari pabrik. Tesis saya memerlukan waktu 8 tahun untuk mengumpulkan semua informasi seakurat mungkin, seperti jumlah bahan makanan, budaya, agama, persiapan awal kehamilan dan sebagainya, dan saya akan membandingkannya dengan ras lain.

Mari mulai dengan persiapan awal kehamilan. Di Israel, hal pertama yang saya catat ialah bahwa ibu hamil akan selalu bernyanyi dan memainkan piano dan akan selalu mencoba menjawab soal matematika bersama dengan sang suami, dan saya sangat terkejut melihat bahwa ibu hamil selalu membawa buku matematika dan suatu kali ketika saya menolong seorang dari mereka untuk memecahkan beberapa soal, saya bertanya kepadanya, “apakah ini untuk anak dalam kandunganmu?” Dia menjawab “ya untuk melatih anak selagi dalam kandungan supaya dia menjadi jenius ke depannya.” Dia akan menjawab soal tanpa berhenti sampai anaknya lahir.

Hal lain yang saya catat, ialah tentang makanan, dia suka makan almond dan bij-bijian dengan susu, untuk makan siang dia akan memakan rti dan ikan tanpa kepala, salad dicampur dengan almond dan kacang-kacangan lain. Merek percaya ikan baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan buruk untuk otak. Dan juga sepertinya budaya orang Yahudi bagi ibu-ibu hamil ialah mengonsumsi minyak ikan cod.

Saat saya diundang untuk makan malam, saya selalu mencatat bahwa mereka suka makan ikan (daging dan potongan) dan tidak ada daging. Menurut kepercayaan mereka, ikan dan daging bersama-sama tidak akan memberi keuntungan bagi tubuh kita. Salad dan kacang-kacangan merupakan keharusan, khususnya almond.

Mereka selalu makan buah-buahan sebelum makanan utama. Kepercayaan mereka jika Anda makan makanan utama dulu (seperti roti atau nasi) kemudian buah-buahan, itu akan membuat kita mengantuk dan sulit untuk memahami pelajaran yang kita pelajari di sekolah.

Di Israel, merokok merupakan hal yang tabu, jika Anda seorang tamu, jangan merokok di rumah mereka, mereka akan dengan sopan meminta Anda untuk merokok di luar. Berdasarkan ilmuwan di Universitas israel, ikotin akan menghancurkan sel utama dalam otak kita dan akan berdampak pada gen dan DNA, menghasilkan generasi yang tolol atau rusak otaknya. Jadi, semua perokok, tolong catat hal ini (ironisnya, produsen rokok terbesar ialah … Anda tahu siapa … Tebaklah sendiri).

Jumlah bahan makanan untuk anak selalu di bawah tuntunan orang tua, pertama buah dengan almond, diikuti dengan minyak ikan cod. Dalam penilaian saya, anak Yahudi, hampir semua mereka mengetahui 3 bahasa, yakni Ibrani, Aarab dan Inggris, sejak kanak-kanak mereka dilatih memainkan piano dan biola, ini merupakan keharusan.

Sama dengan itu, juga dipercayai bahwa praktik ini akan mengembangkan IQ anak dan akan membuat mereka jenius. Dan berdasarkan ilmuwan Yahudi, gelombang musik akan merangsang otak dan itu mengapa banyak orang jenius di antara orang Yahudi.

Sejak kelas 1 sampai 6, mereka akan diajarkan matematika bisnis dan pelajaran sains akan menjadi kesukaan pertama mereka. Sebagai bandingan, saya bisa melihat anak-anak di California, IQ mereka sekitar 6 tahun di belakang. Dan anak-anak yahudi juga terlibat dalam dunia atletik seperti panahan, menembak dan berlari. Menurut ereka, dipercaya bahwa panahan dan menembak akan membuat otak leboh fokus dalam hal keputusan dan ketepatan.

Di sekolah tinggi, siswa-siswa lebih cenderung mempelajari sains, mereka akan menghasilkan produk-produk, membuat semua bentuk proyek, meski beberapa terlihat sangat lucu dan tidak berguna, tetapi semua perhatian diberikan dengan serius, khususnya jika itu alat perang, obat, atau permesinan, idenya akan diperkenalkan dalam institut yang lebih tinggi di politeknik atau universitas.

Fakultas bisnis diberikan preferensi lebih, di tahun terakhir universitas, para siswa bisnis akan diberikan proyek dan secara praktis mereka hanya akan bisa lulus jika kelompok mereka (sekitar 10 orang di dalam sebuah kelompok) bisa membuat keuntungan sekitar US $ 1juta.

Jangan terkejut, ini adalah kenyataan dan itu mengapa separuh bisnis dunia dikuasai orang Yahudi, yang merancang Levis paling akhir, yang dirancang di Universitas Israel oleh staf bisnis dan fashion. Pernahkan Anda melihat bagaimana mereka berdoa? Mereka selalu menggoyangkan kepala mereka, karena mereka percaya timdakan ini akan merangsang dan memberikan lebih banyak oksigen kepada otak, hal yang sama dengan Islam dimana Anda harus menempelkan kepala Anda ke lantai. Lihatlah orang-orang Jepang, mereka selalu membungkukkan kepala mereka sebagai budaya mereka, banyak dari mereka orang yang pandai. Mereka menyukai sushi (ikan segar), bukankah ini kebetulan?

Di New York, pusat perdagangan/komersial untuk orang Yahudi bermarkas di New York, melayani hanya untuk otang Yahudi saja, jika mereka punya ide yang menguntungkan, dewan mereka akan memberikan pinjaman bebas bunga dan meyakinkan kesusksesan bisnisnya. Dalam hal ini, Starbucks, komputer Dell, Coca Cola, DKNY, Oracle, Levis, Dunkin Donut, film-film Hollywood dan ratusan bisnis lainnya ada di bawah sponsorship mereka. Lulusan Yahudi dari fakultas pengobatan di New York didorong untuk didaftarkan mereka dan diijinkan untuk praktik pribadi dengan pinjaman bebas bunga. Sekarang saya tahu mengapa hampir semua rumah sakit di New York dan California selalu kekurangan dokter spesialis.

Merokok akan membawa kepada generasi yang tolol. Selama kunjungan saya di Singapura tahun 2005, mengejutkan saya bahwa perokok dianggap sebagai orang terbuang dan harga sebungkus rokok sekitar US $ 7 (sekitar 70ribu rupiah), seperti di Israel, itu adalah hal yang tabu dan bentuk pemerintahan mereka sama dengan Israel. Dan ini alasan mengapa banyak dari universitas mereka memiliki standar tinggi, bahkan meski Singapore hanya sebesar Manhattan. Lihatlah Indonesia, dimanapun orang-orang merokok, dan harga sebungkus rokok sangat murah, sekitar US $ 70 sen (sekitar 6ribu rupiah), dan hasilnya dengan jutaan orang, Anda dapat menghitung jumlah universitas, produk apa yang mereka hasilkan yang bisa dibanggakan, teknologi … tidak pernah … bisakah mereka berbicara selain bahasa mereka? Mengapa sulit bagi mereka untuk menguasai bahasa Inggris contohnya, semua ini karena erokok, pikirkan ini bagi diri Anda!

Dalam tesis saya, saya tidak menyentuh soal agama atau ras, mengapa orang Yahudi begitu arogan sehingga mereka ditolak sejak jaman Firaun sampai Hitler. Bagi saya ini tentang politik dan pertahanan. Garis bawahnya ialah, bisakah kita menghasilkan generasi pandai seperti orang Yahudi. Jawabannya bisa dalam bentuk penegasan bahwa perlu perubahan dalam kebiasaan kita sehari-hari soal makan, pengasuhan dan saya menebak dalam 3 generasi ke depan, itu bisa dicapai. Ini bisa saya amati daam cucu saya, contohnya saat berusia 9 tahun, dia bisa menulis esai 5 halaman tentang “Mengapa saya menyukai tomat.” Semoga semua kita ada dalam damai dan sukses dalam menghasilkan generasi masa depan yang jenius untuk kebaikan umat manusia, tidak peduli siapapun Anda.